Kelak, Kalau Tuhan Menitip Kamu di Rahimku





Hai, tiba-tiba saja ingin menulis ini untukmu. Manusia fiktif yang entah menjadi nyata di waktu yang tak bisa aku sebut. Mungkin kelak Tuhan berbaik hati dan menitipmu di rahimku. Mungkin.. Kamu akan memasuki dunia, lewat aku. Kamu boleh memanggilku ibu atau mama. Jangan bunda nak, aku tidak suka :’)

Memilikimu pasti bukan hal yang mudah. Kamu tahu, perempuan yang kamu panggil ibu ini aneh. Jadi kabar buruknya, kamu alien junior.. Tapi, jangan lekas cemas. Aku pastikan kamu tumbuh dalam kelembutan, kelucuan, dan peluk yang semakin gemuk setiap hari. Sesekali aku mungkin akan memarahimu dan mendiamkanmu dalam tangis. Tapi setelahnya, kita akan berbagi tawa. 

Nak, lucu ya..ini aku, perempuan penakut yang sedang melarikan diri. Aku tak pernah memikirkanmu sebelumnya. Aku abai pada segala kemungkinan tentangmu. Di usia sematang ini pun aku payah sekali memasak. Aku masih diperlakukan layaknya anak-anak di rumah. Saat sedih, aku suka menghilang dan baru muncul saat semua membaik. Kalau kelak aku jadi ibumu, jangan kecut jika aku tiba-tiba tak ada. Mungkin aku hanya sembunyi di bawah kolong ranjang..sesenggukan sambil memaksa kepalaku percaya semua baik-baik saja.. Iya aku aneh. Aku alien, ingat?

Aku merindukanmu. Apa yang lebih rumit dari merindukan orang yang belum pernah kau jumpai? Untuk sementara, tumbuhlah di rahim kepalaku.. Amati aku. Lihat baik-baik, aku sedang belajar jadi ibu yang pantas. Kelak kau bisa memilihku, jika kau ingin…


0 Shout:

Posting Komentar

Saya cinta mereka yang diam...tapi kalaupun ingin komentar mohon yang sopan :)