Hadiah 24 September


Tuhan ternyata tak mengirim hadiah di tanggal 24 september 2012. Dia mengirim sepaket peluru. Semuanya sudah ada di dada, di kepala....menancap hingga hari ini. Aku gagal mencari hikmah. Hanya pasrah sambil menutup mata yang telah berubah warna serupa darah. Kita memang terkadang harus menangisi orang-orang yang membodohi kita. Menangisi hal-hal yang kita anggap baik padahal tidak. Menangisi semua yang sudah lalu. Dan sakit itu akumulasi. Rasanya tak pernah hambar, walau kau mengaku ikhlas sekalipun! 

Aku tak ingin mendoakannya dengan paket azab. Allah yang sedang jauh, tahu yang lebih baik, apapun itu. Aku terlampau capek memaki di kepala. Aku ingin diam. Tak lagi berharap. Rasa ini aneh, seperti kata perempuan di sinetron, perempuan baik-baik selalu susah meninggalkan laki-laki brengsek. Entahlah...

Tuhan, kau benar-benar tidak mengirim sepaket hadiah ya? Aku sedang remuk, tapi perasaan itu masih sama. Aku mencintainya. Aku sudah menelan semua pahit. Tapi ini bukan obat, ini racun....   

0 Shout:

Posting Komentar

Saya cinta mereka yang diam...tapi kalaupun ingin komentar mohon yang sopan :)