Doa Yang Tumpul



Tuhan yang Maha Rahman,
ketika air mata menjadi gombal,
dan kata-kata menjadi lumpur becek,
aku menoleh ke utara dan ke selatan -
di manakah Kamu?
  

Mata sembab dan hati yang lembab. Tuhan, ternyata jatuh dari ranjang tetap sakit, meski sebelumnya pernah terhempas di jurang. Pengalaman tak membuat pedih, perih juga getir menjadi hambar. Rasanya tetap sama. Aku ingin tidur. Ingin meredam lebam dalam diam, sekali lagi. Berharap semesta maklum dan berhenti mengejar. 

Tuhan, aku tak lagi ingin berdo(s)a.. 

0 Shout:

Posting Komentar

Saya cinta mereka yang diam...tapi kalaupun ingin komentar mohon yang sopan :)