Perihal Lirik Yang Lirih

Hari ini telingaku melahap semua lagu yang pernah kau sodorkan. Kalau kau ada di sini, kau pasti melotot dan meracau: "Dulu kok nolak?". Bukan, bukan karena aku terlalu menikmati jebakan dalam ritme pop yang renyah tapi payah menyoal lirik. Aku hanya menyukai semua perdebatan kecil kita. Menikmati setiap usahamu untuk meyakinkanku. Menikmati caramu memuja mereka. Menikmati kau bernyanyi kecil, merapal semua kata-kata ajaib sambil menunggu aku memutuskan untuk suka. Menikmati kalimat penutupmu "udah belum downloadnya. Lama amat!" Aku menikmatimu. Aku menikmatimu. Jadi, memperpanjang perdebatan dengan alibi "Biasa aja tuh" adalah strategi, sayang! Bukan lagi soal selera.

Malam ini, aku memulainya dari Frau. Meresapi liriknya sambil membayangkan kau lelap...


Tetapi esok nanti kau akan tersadar Kau temukan seorang lain yang lebih baik dan aku kan hilang, ku kan jadi hujan tapi takkan lama, ku kan jadi awan.
||Mesin Penenun Hujan||

Selesai Frau, playlist menyodorkan Payung Teduh.

Kita tak semestinya berpijak di antara Ragu yang tak berbatas 
Seperti berdiri ditengah kehampaan Mencoba untuk membuat pertemuan cinta
Ketika surya tenggelam Bersama kisah yang tak terungkapkan 
Mungkin bukan waktunya Berbagi pada nestapa Atau mungkin kita yang tidak kunjung siap
Kita pernah mencoba berjuang 
Berjuang terlepas dari kehampaan ini 
Meski hanyalah dua cinta Yang tak tahu entah akan dibawa kemana 
Kita adalah sisa-sisa keikhlasan yang tak diikhlaskan Bertiup tak berarah Berarah ke ketiadaan Akankah bisa bertemu Kelak di dalam perjumpaan abadi.
||Kita adalah Sisa-sisa Keikhlasan||

Mungkin kau tak menyukai Dialog Dini Hari. Mereka ada di daftar laguku. Mereka juga lihai mengolah lagu sendu seperti sebuah percakapan yang sepele. 


Berangkatlah lebih awal biar tak buru-buru, bisa fatal
Jalan makin terasa sempit, motor saling berhimpit
Asap tinggi membungkit
Berangkatlah lebih dulu biar tak buru-buru, apa yang diburu
Hidup kita hanya sekali dan harus memilih
Jangan mati pagi
 Hati-hati di kanan, lihat kiri dan kanan, lalu lalang kendaraan
Hati-hati di jalan, semoga sampai tujuan dengan aman
Makin banyak korban mati sia-sia, tak kenal usia
Makin banyak orang tak sabar, tak perduli
Tak saling menghormati.
Saat pulang rehat bila perlu
Jangan buru-buru, aku pasti menunggu
Jagalah dirimu untuk orang lain, seirama harmoni…
 ||Hati-Hati||

Di stasiun, setiap kau hendak berangkat pulang, aku tak pernah absen merapal "hati-hati". Aku pernah bilang, rindu ini dijatah jadwal kereta api dan juga mantra "hati-hati". Setelah kata "hati-hati" terucap, aku biasanya akan remuk dalam rindu. Rindu yang ribut dan selalu ingin bertamu di inbox ponselmu. Menanyakan semua hal remeh hingga berkali-kali: "Sudah sampai?" "Makan apa di kereta?" "Siapa yang duduk di samping mas?" "Gak tidur?" Sayang, sebenarnya aku hanya ingin bilang rindu.

Lagu "hati-hati" yang dinyanyikan Dialog Dini Hari jauh lebih dalam. Tentang sebuah kerelaan, tentang melepas seseorang pergi. Tentang "hati-hati" yang tak berjodoh dengan "Sampai Jumpa Lagi". Duh...


Oh iya, ada nona Katie Melua juga di playlist-ku. Ia bercerita soal hati yang patah dan terbang menuju langit bersama balon-balon merah. Tentang lakilaki yang dicintai sedang membuat rencana bersama wanita lain.

I put my heart in a red balloon
But I let it go too soon
Let it go on the boulevard
Where wicked winds blow so hard
Maybe had I looked up I would have seen that
The sky is full of red balloons
Red balloons are full of broken hearts
Broken hearts are floating by a chance
Will they burst or drift
Into arms
Will they burst or drift
Into arms
I put my eyes in a red balloon
To watch you with the light of the moon
But seeing you holding hands
With another girl and making plans
Well I just had to set you free
And finally see, that
||Red Balloons||

Tapi sambil bersenandung tentang hati yang terbelah, Katie juga dengan riang bersedia menyampaikan rahasia di lagunya yang lain: mereka yang patah hati itu tak kuasa menyangkal cinta...

There are nine million bicycles in Beijing
That's a fact, It's a thing we can't deny
Like the fact that I will love you till I die.
We are twelve billion light years from the edge,
That's a guess, No-one can ever say it's true
But I know that I will always be with you.
I'm warmed by the fire of your love everyday
So don't call me a liar,
Just believe everything that I say
There are six BILLION people in the world
More or less and it makes me feel quite small
But you're the one I love the most of all
 ||Nine Million Bicycles||

Tak berhenti di situ, Katie juga mendongeng dalam lagunya yang lain. Tentang bagaimana kita harus melepas seseorang, sedikit demi sedikit. Melupakan sepotong ciuman, masih dengan takaran sedikit demi sedikit. Lagu itu ia nyanyikan setelah berpisah dengan seseorang yang kita berdua tak kenal, sayang. Pria beruntung yang menjadi legenda dalam lagu tentang melupakan itu bernama Luke Pritchard.

 Piece by piece Is how I'll let go of you Kiss by kiss  
Will leave my mind one at a time One at a time
I'll shed like skin Our memories of lazy days  
And fade away the shadow of your face
 ||Piece by Piece||

Aku baru menyadari, semua lagu yang dekat dengan telingamu bernada sendu. Perihal hati yang perih. Ini mungkin semacam pertanda yang gagal dibuntuti firasat. Aku ingin menambahkan lagu Marcel di sini. Kau mungkin tak menyukainya. Tapi, sesekali, berdamailah dengan seleraku. Apa yang dinyanyikan Marcel, sesuatu yang gagal lahir sebagai kata di mulutku.

Kemarin Kulihat Awan Membentuk Wajahmu 
Desah Angin Meniupkan Namamu Tubuhku Terpaku 
Semalam Bulan Sabit Melengkungkan Senyummu 
Tabur Bintang Serupa Kilau Auramu Akupun Sadari Kusegera Berlari 
Cepat Pulang Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi 
Firasatku Ingin Kau Tuk Cepat Pulang Cepat Kembali Jangan Pergi Lagi...
Akhirnya Bagai Sungai Yang Mendamba Samudra 
Kutahu Pasti Kemana Kan Ku Bermuara  sayangku 
ku percaya alam pun berbahasa Ada makna di balik semua petaka
Firasat ini Rasa rindukah ataukah tanda bahaya
Aku tak peduli ku terus berlari 
Dan lihatlah sayang hujan turun membasahi seolah ku berair mata.
Cepat pulang...
||Firasat||


Puisi Sapardi Djoko Damono mungkin tahu sedikit rahasia tentang kita. 

mencintai angin harus menjadi siul
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu(mu) harus menjelma aku 
  ||Sajak Kecil Tentang Cinta||

Kau, serupa gunung. Mencintaimu harus siap terjatuh. Aku lalai, lupa bahwa gunung selalu mengerucut. Ia menghadiahi jurang bagi siapapun yang tak berpijak dengan benar. Aku sedang jatuh... tapi masih mencintaimu..


 Kau bersembunyi di lirik yang mana sayang?






#Setelah membaca salah satu tulisan indah 
tentang doa 20 lagu bagi kekasih yang sedang menikah..

 


1 Shout:

  1. Lagunya Katie Melua (entah pernah dengar namanya dimana, saya lupa) yang balon-balon mirip lagu ini >>> http://www.youtube.com/watch?v=1S7C4SXt0v4 ahahahaha :D

    BalasHapus

Saya cinta mereka yang diam...tapi kalaupun ingin komentar mohon yang sopan :)