
Ini benar-benar sebuah kiamat personal. Sungguh menggelikan bahwa ternyata kiamat punya edisi khusus. Siapapun tahu tidak ada yang lebih kejam dari sebuah fitnah. Mungkin saat itu terlalu pagi untuk berdedar di kampus. Bukan masalah krusial, hanya persoalan alis saja. Tapi fitnah tetap fitnah. Dan hati terlalu dongkol untuk mempertanyakan hal remeh. Juga malas untuk sekedar ralat. Pada akhirnya hanya berlalu dari kampus dengan memasang wajah paling menyeramkan yang ditambahkan keengganan untuk menyapa siapapun!
Sisa dongkol itu bermuara di kamar. Menghabiskan waktu dalam ruang kecil itu, mungkin cuma perbuatan idiot abad 21. Tapi sejak kuliah kelar dan badan menjadi melar, kegiatan ini tiba-tiba menyenangkan. Detik menjadi menit, dan menit menjadi jam dengan hanya memandang si patner menulis yang sedang kasmaran dengan virus...
"Secantik apakah virus itu? Sampai kau mogok untuk merealisasikan abjad demi abjad dalam kepalaku? Yah...nikmatilah saja momentum itu dan tunggu sampai duniaku sesak dengan jenuh dan memutuskan untuk membasmi virus tolol itu...!!! Lagipula, apa kau tidak kasihan pada aku dan si printer, pacar lamamu? Kami terlalu lama menunggumu untuk sembuh dari perselingkuhan absurd itu."*
AH!!! Dan kiamat ini semakin lengkap pada titik di mana hanya ada banyak percabangan tanya. lanjut sekolah? Ikut kuliah praktisi pengacara atau kenotariatan? Cari kerja dulu?Atau stagnan di titik terendah cita-cita untuk jadi penulis?
Dan marilah kita menutup sesi menjemukan ini sembari berdoa pada ALLAH AZZAH WAL JALLA....
"Yang Maha Mengetahui, tolong ingatkan aku, selalu, bahwa kiamat personalku hanya awal dari kiamat besar yang akan melumat bumi dengan begitu elegannya. Dan ingatkan aku juga untuk mempersiapkan segalanya...karena Engau Maha Mengetahui seberapa sering aku melupakannya. Dan yang terakhir, maafkan kalau doa kali ini kurang anggun, aku hanya sedang jengkel karena si penjual es krim belum muncul. AMIN." 2008
***Percakapan irrasional, bukan 2 arah, bahkan 1 arah pun bukan. Tepatnya tanpa arah...
0 Shout:
Posting Komentar
Saya cinta mereka yang diam...tapi kalaupun ingin komentar mohon yang sopan :)