RIP Nenek Matahari


Jam 6:37 waktu jogjakarta. Sedang terjebak di hujan dan petir yang menggila. Terjebak bersama remah-remah kampus yang semakin susah untuk dipahami. Setelah kelas humaniter jam 10 tadi, ada sesuatu yang mengganjal fikiran. Ingin banyak menulis tentang perang itu, tapi ada sms dari nayah. Sms yang mungkin sebaiknya tak pernah datang :

"CI, Neneku Meninggal"


Sesuatu yang sangat dimengerti akal bahwa meninggal adalah hal lumrah. Tak mengenakkan, tetapi Tuhan tak memberi kita sesi interupsi dalam hal ini. Saya sedih...nenek nayah, nenek matahari, begitu saya biasa memanggilnya, sudah dahulu ke alam lain. Saya tak bisa bayangkan sedihnya nayah....Semoga Allah memberi tempat yang lebih indah ketimbang di dunia, dan keluarga mendapat pengganti yang lebih baik. Amin ya Allah.




**Diam-diam dalam hati saya sungguh ingin membawa pulang beberapa bungkus kopiko. Nenek matahari sangat suka ngemut permen kopiko.....tapi tak akan ada lagi sebungkus kopiko..rencananya tak akan terwujud. Semoga Allah menghadiahkan KOPIKO yang lebih enak untuk nenek matahari.

2 Shout:

  1. serius nti?? kodong mbaK dukun...

    hm, setidaknya dia ada disana. ko tau bemmana dak enaknya saat jauh dan tdk bisa balik rumah sekedar bertemu org yg disyangi sebelum benar2 pergi k pngdilan Tuhan.. z jdi ingat kakeq kodong...

    BalasHapus

Saya cinta mereka yang diam...tapi kalaupun ingin komentar mohon yang sopan :)